Wednesday, March 30, 2011

ayah dan anak perempuannya..........



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa rapat sekali dengan ibunya.

Lalu bagaimana dengan Ayah?

Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, seandainya ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelefonmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa bila Ayah pulang drpd bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik basikal. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di basikalmu…

Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sedarkah kamu?

Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh basikal dengan baik karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta gula-gula atau mainan yang baru, Ibu menatapmu hiba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”

Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit demam, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit meninggikan suara dengan berkata :
“Sudah di cakap ! kamu jangan minum air batu!”.
Berbeza dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah di zaman remaja….
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”. Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Kerana bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga yang tiada ternilanya.....

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil menutup pintu dengan kuat bunyinya…
Dan yang datang mengetuk pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah Ibu….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan perasaan hiba di hati sucinya,
kerana Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang jejaka mulai sering menelefonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,

Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Ayah sesekali memerhatikan secara tersembunyi atau mengintip saat kamu sedang berbual berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar pada waktu malamnya.

Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat runsing… Dan setelah perasaan runsing itu berlarut – larut… Ketika melihat anak perempuannya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .
Sedarkah kamu, bahawa ini kerana hal yang sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”


Setelah lulus SPM, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang MAHASISWA.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya kerana memikirkan masa depanmu nanti…   Tapi Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..

cinta seorang ayah di ketika kamu menjadi gadis dewasa…..dan kamu harus pergi belajar di kota lain…
Ayah harus melepasmu pergi menuntut ilmu walaupun jauh dari pandangan matanya.

Tahukah kamu bahawa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.

Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk bahumu seraya berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu kesuntukan kewangan untuk membiayai yuran pengajian semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.

Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temanmu yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta perkara yang biasa, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan….

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak dapat tolong nak!”
Padahal dalam lubuk sanubari Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu dinobatkan sebagai seorang sarjana muda.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kesayangannya yang tidak manja dengannya sudah  dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu……

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….
Saat Ayah melihatmu duduk di  Pelamin bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang pelamin sebentar, dan menangis?

Ayah menangis kerana ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…..
Dalam lirik doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:

“Ya Allah, ya Tuhanku …..Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..

Ayah, Bapa, atau Abah kita…Adalah pandangan yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

....Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU MAMPU” dalam segala hal..

1 comment:

Super Mario Game

Bubbles